Hweiii......my first post akhirnyaaa /blush . Setelah sekian lama ni blog dibuat n' dianggurin..hihi...
Oke deh karena aq bingung mau nulis apaan, so buat permulaan aq coba sharing referat aq aja dulu yeee.. Referat ini tentang Trichotillomania. Intinya, ini suatu perilaku kejiwaan yang suka cabut2in rambutnya sendiri...(kurang kerjaan banget ya.. /nobigdeal ). Cekidot !
PENDAHULUAN
Rambut merupakan suatu struktur solid yang terdiri atas sel yang memiliki keratinisasi padat, berasal dari folikel epidermal yang tumbuh ke dalam dermis. Salah satu dari bentuk kelainan rambut adalah alopesia, yakni hilangnya rambut dari kulit.1,2
Trichotillomania (trichotillosis) adalah suatu bentuk alopesia neurosis yang ditandai oleh dorongan abnormal untuk mencabut rambut. Bagian yang terlibat umumnya regio frontal kulit kepala, alis, bulu mata, dan jenggot. Area rambut yang hilang bisa berbentuk linier ataupun berupa bentuk yang aneh. Prevalensinya berkisar antara 0,5-3,5 % dengan onset usia rata-rata 10 sampai 13 tahun. Penyakit ini tujuh kali lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa dan anak perempuan 2,5 kali lebih sering daripada anak laki-laki. Penyakit ini biasanya dilatarbelakangi oleh stres psikososial baik dalam keluarga maupun lingkungannya.3,4
Trichotillomania merupakan salah satu gangguan psikiatris primer yang disebabkan oleh diri sendiri. Pembahasan tentang trichotillomania lebih banyak ditemukan dalam jurnal psikiatris daripada jurnal dermatologis. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pasien trichotillomania yang terlihat di klinik dermatologi jauh lebih banyak dari jumlah yang terlihat pada klinik psikiatris. Bahkan dalam sejarahnya, orang yang pertama mendeskripsikan penyakit ini adalah seorang ahli dermatologi Perancis bernama Francois Hallopeau.2,5
Trichotillomania harus dibedakan dengan bentuk lain dari alopesia, misalnya alopesia areata, alopesia traksi, alopesia androgenik, dan alopesia musinosa. Selanjutnya, karena pengobatan dini menghasilkan prognosis yang lebih baik dan mencegah komplikasi, maka ahli dermatologi memiliki peran penting dalam mendiagnosis penyakit ini.
Pada referat ini akan dibahas mengenai gejala klinis, pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan trichotillomania dari aspek dermatologi. Dengan demikian diharapkan referat ini dapat membantu para dokter dan mahasiswa kedokteran mendapatkan informasi mengenai trichotillomania.
Rambut merupakan suatu struktur solid yang terdiri atas sel yang memiliki keratinisasi padat, berasal dari folikel epidermal yang tumbuh ke dalam dermis. Salah satu dari bentuk kelainan rambut adalah alopesia, yakni hilangnya rambut dari kulit.1,2
Trichotillomania (trichotillosis) adalah suatu bentuk alopesia neurosis yang ditandai oleh dorongan abnormal untuk mencabut rambut. Bagian yang terlibat umumnya regio frontal kulit kepala, alis, bulu mata, dan jenggot. Area rambut yang hilang bisa berbentuk linier ataupun berupa bentuk yang aneh. Prevalensinya berkisar antara 0,5-3,5 % dengan onset usia rata-rata 10 sampai 13 tahun. Penyakit ini tujuh kali lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa dan anak perempuan 2,5 kali lebih sering daripada anak laki-laki. Penyakit ini biasanya dilatarbelakangi oleh stres psikososial baik dalam keluarga maupun lingkungannya.3,4
Trichotillomania merupakan salah satu gangguan psikiatris primer yang disebabkan oleh diri sendiri. Pembahasan tentang trichotillomania lebih banyak ditemukan dalam jurnal psikiatris daripada jurnal dermatologis. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pasien trichotillomania yang terlihat di klinik dermatologi jauh lebih banyak dari jumlah yang terlihat pada klinik psikiatris. Bahkan dalam sejarahnya, orang yang pertama mendeskripsikan penyakit ini adalah seorang ahli dermatologi Perancis bernama Francois Hallopeau.2,5
Trichotillomania harus dibedakan dengan bentuk lain dari alopesia, misalnya alopesia areata, alopesia traksi, alopesia androgenik, dan alopesia musinosa. Selanjutnya, karena pengobatan dini menghasilkan prognosis yang lebih baik dan mencegah komplikasi, maka ahli dermatologi memiliki peran penting dalam mendiagnosis penyakit ini.
Pada referat ini akan dibahas mengenai gejala klinis, pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan trichotillomania dari aspek dermatologi. Dengan demikian diharapkan referat ini dapat membantu para dokter dan mahasiswa kedokteran mendapatkan informasi mengenai trichotillomania.
****************************************************************************
Well........, tu cm pendahuluannya kalo sobat readers mau versi lengkapnya boleh send email kok ke aq ntar bisa langsung aq kirimin, maklum bukannya pelit gak mau ngasih lengkap disini, tapi cm sekedar melindungi hak cipta /please hehehe... :P . Nah ini..aq cantumin aja referensinya... okey...
DAFTAR PUSTAKA
1. Millard LG, Cotterli JA. Psychocutaneous Disorders. In Burns T, Breathnach S, Cox, N, Griffiths C, editors. Rook's Textbook of Dermatology. 7th ed. Australia: Blackwell Publishing; 2004; p.611-621
2. Wan C. Trichotillomania. Chonbuk National University. Korea. 2009. Available from http://emedicine.medscape.com/article/117365 .Access : Aug 31, 2009
3. Sandoz A, Koenig T, Kusnir D, Tausk F. Psychocutaneous Diseases. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 7th ed. USA: McGraw-Hill; 2008; p.914-915.
4. James WD, Berger TG, Elston DM. Neurocutaneous Dermatoses. In: Andrew’s Diseases of The Skin Clinical Dermatology. 10th ed. Canada: Saunders Elsevier, 2006; p.62-63.
5. Chamberlain SR, Odlaug BL, Boulougouris V, Fineberg NA, Grant JE. Trichotillomania: neurobiology and treatment. Neurosci Biobehav Rev. Jun 2009; 33(6):831-42.
6. Fitzpatrick TB, Eisen AZ, Wolff K, Freedberg IM, Austen KF. Hair Diseases. In: In: Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. 5th Ed. New York: McGraw-Hill; 2009; p.846-847.
7. Zuchner S, Cuccaro ML, Tran-Viet KN, et al. SLITRK1 mutations in trichotillomania. Mol.Psychiatry 2006 ; 11(10): 887–889.
8. Chamberlain SR, Menzies L, Sahakian BJ, Fineberg NA. Lifting the veil on trichotillomania. Am J Psychiatry 2007 ; 164:568-574
9. Sperling L. Allopecias. In Bolognia J, Jorizzo J, Rapini R, editors. Dermatology. 2nd. USA: Mosby Elsevier; 2008.
mau dong dikirim info lengkapnya dari penyakit ini, kirim ke alamat ini yah fauziyah.atik22@gmail.com
ReplyDeleteOk...ntar dikirim secepatnya. Tunggu aja ya... :)
ReplyDeletembak minta info juga donk..
ReplyDeleteemail suwandot@gmailcom
makasi..
upsssss sorry baru kebaca.. tunggu yaa segera dikirimin :)
ReplyDeleteBole kirim juga... ke anathasia_christine@yahoo.com .. thankss....
ReplyDeleteudah dikirim...semoga bermanfaat :)
ReplyDeleteboleh dkrim jg..ke bungapratiwi.12@gmail.com trmksh :)
ReplyDeleteboleh minta dikirim ga? ke afiantika@ymail.com terimakasih
ReplyDelete