Friday, October 25, 2013
Sunday, January 22, 2012
LUKA BAKAR
ü Luka bakar adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan. (buku Ilmu Ajar bedah. Syamsuhidayat)
ü Luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun yang tidak langsung pada jaringan kulit yang tidak menutup kemungkinan sampai ke organ dalam, yang di sebabkan kontak langsung dengan sumber panas yaitu api, air/ uap panas, bahan kimia, radiasi, arus listrik, dan suhu sangat dingin.
Etiologi
ü Termal (suhu > 60˚) → api, air panas
ü Arus listrik,
ü Bahan kimia,
ü Radiasi,
ü suhu rendah (frost bite),
ü Tersambar petir,
ü Ledakan.
Penyulit yang timbul pada luka bakar antara lain : gagal ginjal akut, odema paru, SIRS (Systemic Inflamatory Response Sindrom), infeksi, dan sepsis serta parut hipertropik dan kontraktur.
Tiga zona luka bakar :
1. Zona koagulasi :
Daerah yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi Protein) akibat pengaruh panas.
2. Zona Stasis :
Daerah yang berada di luar Zona koagulasi terjdi, pada daerah ini terjadi kerusakan enotel pembuluh darah , trombosit, lekosit, dan gangguan perfusi jaringan, perubahan permeabilitas kapiler.
3. Zona Hiperemi :
Daerah di luar zona stasis dimana terjadi vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi.
Klasifikasi luka bakar
Berdasarkan kedalaman luka bakar
a. Luka bakar derajat I (Superficial thickness)
- Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis
- Kulit kering, hiperemi berupa eritema
- Tidak dijumpai bulae
- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
- Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10 hari
b. Luka bakar derajat II (Partial thickness)
- Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi.
- Dijumpai bulae.
- Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
- Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal.
Luka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
ü Derajat II dangkal (superficial)
- Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis.
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh.
- Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 10-14 hari.
ü Derajat II dalam (deep)
- Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis.
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian besar masih utuh.
- Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung epitel yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi lebih dari sebulan.
c. Luka bakar derajat III (Full thickness)
- Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam.
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan.
- Tidak dijumpai bulae.
- Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Karena kering letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar.
- Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.
- Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian.
- Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi proses epitelisasi spontan dari dasar luka.
Berdasarkan tingkat keseriusan luka
American Burn Association menggolongkan luka bakar menjadi tiga kategori, yaitu:
a. Luka bakar mayor (Berat)
- Luka bakar dengan luas lebih dari 25% pada orang dewasa dan lebih dari 20% pada anak-anak.
- Luka bakar fullthickness lebih dari 20%.
- Terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.
- Terdapat trauma inhalasi dan multiple injuri tanpa memperhitungkan derajat dan luasnya luka.
- Terdapat luka bakar listrik bertegangan tinggi.
b. Luka bakar moderat
- Luka bakar dengan luas 15-25% pada orang dewasa dan 10-20% pada anak-anak.
- Luka bakar fullthickness kurang dari 10%.
- Tidak terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.
c. Luka bakar minor
Luka bakar minor seperti yang didefinisikan oleh Trofino (1991) dan Griglak (1992)
adalah :
- Luka bakar dengan luas kurang dari 15% pada orang dewasa dan kurang dari 10 % pada anak-anak.
- Luka bakar fullthickness kurang dari 2%.
- Tidak terdapat luka bakar di daerah wajah, tangan, dan kaki.
- Luka tidak sirkumfer.
- Tidak terdapat trauma inhalasi, elektrik, fraktur.
Berdasarkan perjalanan penyakitnya luka bakar dibagi menjadi 3 fase, yaitu :
a. Fase akut
Pada fase ini problem yang ada berkisar pada gangguan saluran napas karena adanya cedera inhalasi dan gangguan sirkulasi. Pada fase ini terjadi gangguan keseimbangan sirkulasi cairan dan elektrolit akibat cedera termis bersifat sistemik.
Ø Cedera Inhalasi
Mekanisme trauma dibagi 3 :
1. Inhalasi Carbon Monoksida (CO)
CO merupakan gas yang dapat merusak oksigenasi jaringan , dalam darah berikatan dengan Hb dan memisahkan Hb dengan O2 sehingga akan menghalangi penggunaan oksigen.
2. Trauma panas langsung mengenai saluran nafas
Sering mengenai saluran nafas bagian atas jarang mengenai bagian bawah karena sebelum mencapai trachea secara reflek terjadi penutupan plica dan penghentian spasme laryng. Edema mukosa akan timbul pada saluran nafas bagian atas yang menyebabkan obstruksi lumen, 8 jam pasca cedera. Komplikasi trauma ini merupakan penyebab kematian terbanyak.
3. Efek samping sisa pembakaran
Gas karosen, aldehid akan mengiritasi mukosa membran karena merupkan toksik yang iritan.
Ø Cedera Termis
Menimbulkan gangguan sirkulasi keseimbangan cairan & elektrolit, sehingga berakibat terjadi perubahan permeabilitas kapiler dan menyebabkan odema selanjutnya terjadi syok hipovolemi.
b. Fase sub akut
Fase ini berlangsung setelah shock berakhir. Luka terbuka akibat kerusakan jaringan (kulit dan jaringan dibawahnya) menimbulkan masalah inflamasi, sepsis dan penguapan cairan tubuh disertai panas/energi.
c. Fase lanjut
Fase ini berlangsung setelah terjadi penutupan luka sampai terjadi maturasi. Masalah pada fase ini adalah timbulnya penyulit dari luka bakar berupa parut hipertrofik, kontraktur, dan deformitas lainnya.
Monday, December 12, 2011
ALHAMDULILLAH.....
"ALHAMDULILLAH................. .........YA ALLOH........."
Yap kira-kira itulah kata pertama yang terucap saat aq melihat hasil UKDI -ku . Refleks sumringah langsung tersungging dari bibirku. Rasanya ingin teriak sekuat-kuatnya....tapi kutahan. ..dan dalam hati aq menjerit....
"Aq luluuuusssss UKDI.......!!!!!" ( Trimakasih...ya AllOh :) )
"Aq luluuuusssss UKDI.......!!!!!" ( Trimakasih...ya AllOh :) )
Ya AllOh.....Aq tahu Engkau sangat sayang padaku. Tak henti-hentinya di setiap detik nafasku, aq selalu merasakan anugrah dan karunia-Mu yang begitu luar biasa.
Saat aq merasa lemah, goyah, dan putus asa... Engkau selalu berikan kekuatan padaku sehingga aq bisa melalui semuanya...
Sunday, December 11, 2011
ABORTION
Dapet dari hasil iseng-iseng buka repost-an temen...eh aq nemu nih story yg menyentuh banget. Suer nih bukannya lebay, aq sampe nangis /no ngebacanya....Jadi aq repost lagi aja ke sini yakkk hehehe.....
**************************************
Hi, Mommy.
...I'm your baby. You don't know me yet, I'm only a few
weeks old. You're going to find out about me soon, though, I promise.
Let me tell you some things about me. My name is John, and I've got
beautiful brown eyes and black hair. Well, I don't have it yet, but I
will when I'm born. I'm going to be your only child, and you'll call me
your one and only. I'm going to grow up without a daddy mostly, but we
have each other. We'll help each other, and love each other. I want to
be a doctor when I grow up.
Monday, December 5, 2011
PERSALINAN PRETERM
Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari HPHT. (ACOG’95)
Bayi premature : bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 mgg atau kurang→menurut (WHO)
Epidemiologi
- Angka kejadian persalinan preterm pada umumnya adalah + 6-10%.
- 1,5 % terjadi pada umur kehamilan < 32 mgg.
- 0,5 % pada kehamilan < 28 mgg
Etiologi
Banyak kasus sebagai akibat proses patogenik yg merupakan mediator biokimia yg mempunyai dampak terjadinya kontraksi rahim dan perubahan serviks, yaitu :
- Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal baik pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin
- Inflamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat infeksi asenden dari trktus genitourineria atau infeksi sistemik
- Perdarahan desidua
- Peregangan uterus patologik
- Kelainan pada uterus atau serviks.
Kondisi selama kehamilan yg beresiko terjadinya persalinan preterm adalah :
Janin dan plasenta :
- Perdarahan trimester awal
- Perdarahan antepartum (plasenta previa, solusio plasenta, vasa previa)
- Ketuban pecah dini (KPD)
- Pertumbuhan janin terhambat
- Cacat bawaan janin
- Kehamilan ganda/gemeli
- Polihidramnion
- Penyakit berat pada ibu
- DM
- Preeclampsia/hipertensi
- Infeksi saluran kemih/genital/intrauterine
- Penyakit infeksi dengan demam
- Stress psikologik
- Kelainan bentuk uterus/serviks
- Riwayat persalinan preterm/abortus berulang
- Inkompetensi serviks (panjang serviks < 1 cm)
CRAZY HEART
For every mistake that I‘ve taken , I just wanna say that I apologize with you
I can’t forget every moment that I’ve shared with you when we were still together
My heart still beats hard when I see your name
But it’s hurt, more and more hurt coz I can only see you without talking with you.....
You have been strange....... ,too strange... more and more be strange .. You ignore me... I’m so sad...
Just tears fall.....with a shock feeling....I ‘m down and very weak...
Saturday, November 19, 2011
TRICHOTILLOMANIA
Hweiii......my first post akhirnyaaa /blush . Setelah sekian lama ni blog dibuat n' dianggurin..hihi...
Oke deh karena aq bingung mau nulis apaan, so buat permulaan aq coba sharing referat aq aja dulu yeee.. Referat ini tentang Trichotillomania. Intinya, ini suatu perilaku kejiwaan yang suka cabut2in rambutnya sendiri...(kurang kerjaan banget ya.. /nobigdeal ). Cekidot !
PENDAHULUAN
Rambut merupakan suatu struktur solid yang terdiri atas sel yang memiliki keratinisasi padat, berasal dari folikel epidermal yang tumbuh ke dalam dermis. Salah satu dari bentuk kelainan rambut adalah alopesia, yakni hilangnya rambut dari kulit.1,2
Trichotillomania (trichotillosis) adalah suatu bentuk alopesia neurosis yang ditandai oleh dorongan abnormal untuk mencabut rambut. Bagian yang terlibat umumnya regio frontal kulit kepala, alis, bulu mata, dan jenggot. Area rambut yang hilang bisa berbentuk linier ataupun berupa bentuk yang aneh. Prevalensinya berkisar antara 0,5-3,5 % dengan onset usia rata-rata 10 sampai 13 tahun. Penyakit ini tujuh kali lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa dan anak perempuan 2,5 kali lebih sering daripada anak laki-laki. Penyakit ini biasanya dilatarbelakangi oleh stres psikososial baik dalam keluarga maupun lingkungannya.3,4
Rambut merupakan suatu struktur solid yang terdiri atas sel yang memiliki keratinisasi padat, berasal dari folikel epidermal yang tumbuh ke dalam dermis. Salah satu dari bentuk kelainan rambut adalah alopesia, yakni hilangnya rambut dari kulit.1,2
Trichotillomania (trichotillosis) adalah suatu bentuk alopesia neurosis yang ditandai oleh dorongan abnormal untuk mencabut rambut. Bagian yang terlibat umumnya regio frontal kulit kepala, alis, bulu mata, dan jenggot. Area rambut yang hilang bisa berbentuk linier ataupun berupa bentuk yang aneh. Prevalensinya berkisar antara 0,5-3,5 % dengan onset usia rata-rata 10 sampai 13 tahun. Penyakit ini tujuh kali lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa dan anak perempuan 2,5 kali lebih sering daripada anak laki-laki. Penyakit ini biasanya dilatarbelakangi oleh stres psikososial baik dalam keluarga maupun lingkungannya.3,4
Subscribe to:
Posts (Atom)